aku ga tau apakah yang kulakukan ini akan benar-benar aku lakukan atau tidak. aku tidak tau apakah aku akan bisa menulis blog tanpamembicarakannya. yang aku sadari sejak awal, sesuatu yang bikin aku bisa menulis banyak post adalah sahabat dan 'dia'. tapi aku rasa sekarang aku harus mulai berhenti menceritakan semua hal yang ku tau tentang 'dia'. bukan karena aku melupakan dia. bukan. aku berpikir, mungkin aku tidak akan bisa melupakan itu semua, jadi aku tidak mau sok kuat dan sok tegar dengan mengatakan,
"aku akan melupakannya".
aku toh juga tidak ingin melupakannya. jadi aku tidak perlu sok kuat. aku hanya ingin membatasi kehidupanku agar tidak tercampur dengan kehidupannya. apa yang aku jalani, berbeda dengan apa yang dia jalani. jadi berhentilah berharap suatu saat akan ada kejadian langka seperti di sinertron-sinetron. entah, tiba-tiba dia berbalik mengejarku atau apapun yang berbau happy ending. bagiku, inilah happy ending ku. semua sudah cukup sampai di sini aja, aku tidak tau apa aku akan kuat kalau haru mengalami sesuatu lagi. sedikit hal saja akanmembuatku kemabli berharap, berharap dan berharap. dan aku-jujur saja-sudah sangat capek untuk berharap. kalau dia tidak bisa bersikap tegas, maka akulah yang akan bersikap tegas. benar tidak?
kalau seperti ini, aku pasti terdengar seperti gadis yang kuat kan? hahaha. sebenarnnya tidak. lututku bisa begitu lemas kalau tau apa yang aku alami sekarang. aku bisa kehilangan selera humor ku selama berminggu-minggu kalau aku mengalami apa yang orang-orang sebut dengan 'patah hati'. tapi menurutku aku tidak patah hati. aku hanya tau apa yang sebenarnya terjadi dan itu semua tidak ingin ku sebut sebagai peristiwa patah hati. tidak. aku tidak patah hati. titik.
hei, yang bilang aku patah hati, akan ku pelintir nanti!
kenapa aku bilang ini post terakhir tentang dia? karena aku merasa aku tidak lagi berhak membicarakannya di belakang seperti ini, memangnya dia siapaku? tapi aku bingung. aklau aku tidak menulis tentang dia di blog, lalu aku akan bercerita pada siapa? blog satu-satunya pendengar yang baik. tidak komentar apapun saat aku mengatakan apapun. dia hanya menerima semua yang aku ceritakan. seperti psikolog kan? tidak boleh mengadu argumen pada kliennya. hanya boleh menjadi pendengar yang baik.
haaah...
rasanya ada nya menggumpal di antara paru-paruku sekarang. aku tidak ingat aku pernah menelan batu atau apapun semacamnya yang membuat dadaku sesak terganjal sesuatu. aku pernah berpikiran suatu saat nanti aku akan mengatakan semua nya sambil berteriak kencang, mengeluarkan semua isi kepala dan gumpalan yang menyesakkan ini. aku ingin sekali dia tau apa yang aku tulis disini. bukan untuk apa-apa. bukan berharap dia akan berbalik padaku. tidak. aku hanya berharap, ketika aku mengatakannya, aku bisa melanjutkan semuanya dengan baik. bukannya apapun yang terjadi, hidup harus tetap berjalan kan?
aku tidak akan mengatakan kenapa aku mengakhiri post tentang dia hanya sampai disini. cukup aku yang tau kenapa. kamu, kamu dan kamu yang sekarang membaca, pikirkan saja apa yang kira-kira membuat ku seperti ini, jangan pernah bertanya atau akan ku gelitiki sampai mati.
aku tidak tau apa lagi yang ingin ku katakan tentang dia. rasanya aku tidak rela, post terkahir tentang dia kenapa hanya segini? harusnya aku menuliskan banyak hal tentang dia sekarang. tapi otakku buntu. aku tidak bisa mengeluarkan apa yang ada di otakku. bagaimana kalau begini saja, nanti kalau aku ingat ingin menulis tentang dia, aku akan mengedit post ini. jadi ini tetap post terkahir. karena aku tidak akan menulis tentang dia di post yang baru.
hm, bagaimana?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar