Rabu, 26 Mei 2010

Aku putri di dalam sangkar...

aku seorang putri.

entah benar atau tidak. tapi itu yang terlihat dari luar.
aku selalu mencari tau, apa arti putri itu sebenarnya. apakah cantik cukup menjadikan semua gadis menjadi seorang putri? atau karna materi yang dimiliki membuat mu merasa menjadi seorang putri? dengan materi kamu berharap bisa membeli semua yang kamu inginkan.

benarkah?

lalu berapa harga sebuah kebebasan? katakan padaku karna aku sangat ingin memiliki kebebasan saat ini.

kebebasan berpendapat.
kebebasan memilih.
dan kebebasan mencintai siapapun yang aku mau.

bisakah seseorang memberikan itu semua padaku? mana mungkin bisa. karena yang aku anggap bisa memberikan semua itu, ternyata justru merenggutnya dariku. aku-tidak-punya-kebebasan. aku selalu bertanya tentang banyak hal dan herannya selalu tidak terjawab. kenapa aku harus selalu berkata iya? kenapa aku tidak boleh berkata tidak? kenapa harus aku yang mengalah? kenapa harus aku yang dipilih? kenapa bukan aku yang memilih? bolehkah aku mendongak? atau harus selalu menunduk?
mereka selalu menjawab semua hal itu dengan satu kalimat yang membuatku meneteskan air mata,

"Memang sudah seharusnya begitu,"

itu bukan sebuah jawaban bagiku. rasanya hanya jawaban itu yang bisa mereka ucapkan. bayangkan jika ada yang bertanya, "Dimana toiletnya?" bukankah jawaban ,"Memang sudah seharusnya begitu," tidak akan cocok?? lalu kenapa mereka selalu menjawab pertanyaan ku dengan kalimat membosakan itu. apa mereka tidak tau aku menginginkan satu kalimat yang mungkin tidak akan pernah mereka ucapkan.

"Ini hidupmu, jalanilah apa yang terbaik bagimu,"

just it!
apa susah? apa tidak boleh? apa itu akan merugikan mereka? kalau iya, akan kutukar dengan apapun yang mereka mau.
apa mereka tau? aku sudah sangat lelah dengan semua ini. aku sudah sangat ingin mengakhiri semuanya kalau saja aku tidak punya seseorang selain mereka. aku sudah lelah mengeluarkan air mata setiap aku bertanya pada diriku sendiri, apa aku sanggup dengan semua ini? apa ini yang terbaik? yang terbaik bagiku atau bagi mereka?

Tuhan, apa benar kamu tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan umat mu?
Tuhan, benarkah kamu selalu membuat ujian sepaket dengan jawabannya?
Tuhan, benarkah kamu selalu mengabulkan doa orang yang teraniaya?
Tuhan, apa aku belum cukup teraniaya untuk Kau kabulkan doaku?
Tuhan, apa semua ini akan kau dengar?
tidak Tuhan, aku tidak ingin Kau dengar, tapi ingin Kau perlihatkan jawaban dari ujian yang Kau berikan... itu saja.

apa aku memang harus melakukan semua yang mereka inginkan untuk kebahagiaan mereka? dan mereka tidak melakukan semua yang aku inginkan untuk kebahagiaan ku? kadang aku berpikir, apa benar ini yang benar? kalau iya, aku akan melakukannya untuk mereka. walaupun aku harus tidak bahagia. aku akan melakukannya untuk kebahagiaan mereka. aku tidak ingin menyesal atas semua apa yang aku lakukan. aku akan menyesal jika aku menyerah tanpa melakukan apapun. jadi bolehkah aku berusaha sekali lagi? aku hanya ingin bertanya untuk yang terakhir kalinya, jika jawaban kalian tetap sama....

Mama, Papa,..
bisakah kalian berikan kebebasan itu untuk ku?


didedikasikan untuk seorang teman yang meneteskan air matanya tadi siang. . .

4 komentar:

  1. Jenk Jenk. . .kata2mu bener2 menyilet-nyilet hati pembaca, aku yang dah ndenger ceritanya jdi terharu lagi. . .coba yaa mamah papahnya ngebaca ini. . .apa yang akan mereka lakukan. . .hmmm. . .

    BalasHapus
  2. iyaaa... wah punya blog baru.. aku follow ya... kamu dah follow aku belom???

    BalasHapus
  3. gag ngerti cara2 gtuannya Jenk. . .hhaaaha
    OON mode On!!!

    BalasHapus
  4. udah bisa kan sekarang??? hehehe ga papa baru belajar.

    BalasHapus

Pengikut

Mengenai Saya

Denpasar, Bali, Indonesia
novelis beken n best seller. ada yang mau protes??