kalian pernah gag ngerasain di tinggal seseorang yang kalian sayang? bukan pindah sekolah, bukan putus, bukan pindah ke luar kota, tapi di tinggk ke Yang Menciptakan. kalau kalian belum pernah ngerasain, kalian pasti ga tau gimana perasaan ku saat itu. rasanya ada sesuatu yang hilang. dia bukan pacar atau saudara. tapi teman kecil. teman kecil yang punya sejuta kenangan yang kita rangkai bareng-bareng. dan sekarang aku harus mulai merangkai kenangan-kenagnan itu tanpa dia. bagaimana rasanya? buat kalian yang belum ngerasain, kira-kira kayak gini rasanya...
pakai sandal cuma yang sebelah kiri..
hidung mampet cuma sebelah,
migrain,
yaah.. itu gampangannya sih, yang jelas, rasanya ilang sebelah bagian dari hidupmu..
seandainya dia pergi karena sakit yang lama, mungkin aku ga akan semenderita ini. ga akan sesedih ini. tapi orang yang pergi itu, pergi tiba-tiba, tanpa permisi..
pesan yang diberikanpun sama sekali ga tertangkap oleh ku,.
kemarin kita masih bisa ketawa bareng, bercanda bareng, dan hari ini, dada ku sesak melihatnya terbaring lemah di rumah sakit. selang-selang mencuat dari mulutnya membuatku ingin mengguncang bahunya agar bangun dan kembali tertawa.
aku ingin sekali menggelitiki kakinya yang mulai dingin. aku ingin mencubit pipinya yang tirus, atau apa saja yang membuatnya jangan dalam keadaan diam kaku tak berguna seperti ini.. air mata yang biasanya sanggup ku tahan, kini mengalir tanpa henti. menghapusnya justru menunjukkan bahwa aku sedang menangis.
tak apa.
aku ga perlu malu menangis karena dia.
dan air mataku memang tidak bisa berhenti mengalir saat mendengar kabar kepergiannya. ada ledakan dia atas kepalaku yang membuat otakku tak bisa bekerja sesaat. ada bongkahan batu besar di tenggoranku yang membuatku tercekat dan hampir kehabisan nafas.
siapa saja, tolong aku,.
tak apa.
air mataku memang takkan berhenti untuknya,.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar