Dear my Friends. . .
Apa kalian tau? Aku sangat kesepian. . .
kesepian sampai ingin berteriak rasanya. Apa kalian sadar? Apa kalian tau? Atau kalian pura-pura tidak tau? Aku tidak tau.
Memikirkannya membuatku merasa menjadi orang yang paling menyedihkan. Dan aku benci itu.
Satu temanku sibuk dengan pacar barunya yang belum genap dua bulan. Kemana-mana selalu berdua, apa-apa pacarnya, setiap detik bersama pacarnya, setiap dibutuhkan ia jarang ada-aku bukan bilang tidak pernah ada. Aku merasa tidak dibutuhkan lagi, dinomorduakan. Bukannya aku tidak mengerti orang yang sedang pacaran, bukan. Aku sangat mengerti. Aku juga pernah pacaran, sekalipun itu tanpa sepengetahuan kalian. Aku tau rasanya selalu ingin bertemu setiap saat, mau makan, mau tidur, pasti yang diingat dia. Aku tau. Tapi bukan begini caranya.
Sekalipun aku punya pacar, aku tidak akan menomorduakan temanku. Aku tidak tau dia merasa atau tidak, tapi kurasa dia tidak merasa. Aku bukannya iri atau sirik karena dia punya pacar dan aku tidak, sama sekali bukan. Aku akan senang kalau temanku juga senang. Sungguh.
Saat aku mengungkapkan perasaanku ini pada temanku yang lain, dia berkata agar aku mencari seorang pacar agar aku tidak sendirian dan kesepian lagi. Aku pikir dia akan megnerti maksud ku. Aku tidak butuh pacar-untuk saat ini, aku tegaskan!-aku butuh teman. Sangat butuh teman. Aku ingin bisa berbagi cerita dan menertawakan hal-hal konyol bersama. Aku ingin melakukan kegiatan-kegiatan kecil yang mengisi waktu-waktu luangku, aku butuh pendengar cerita. Dan segala hal yang dapat dilakukan seorang teman.
Aku akan sangat senang jika aku bisa melakukan semua itu dengan temanku, BUKAN pacarku. Kenapa tidak ada yang mengerti? Kepalaku penuh sekali dengan cerita, tapi tidak tau mau ku tumpahkan apda siapa. Apa aku terlihat menyedihkan? Kurasa, ya.
Satu temanku lagi. Aku tidak tau bagaimana harus mengatakannya. Kami ini kadang bisa menjadi seorang teman yang kompak, dan suatu saat bisa berubah menjadi dua orang yang benar-benar bertolak belakang. Kegiatannya bukan kegiatanku, sifatnya bukan sifatku, tapi kadang masalahny menjadi masalahku. Begitu juga sebaliknya. aku tau Punya seorang teman bukan berarti memiliki cerminan dirimu disana. Tapi kadang aku merasa kita tidak bisa menyatukan perbedaan yang ada. Terlalu tinggi tembok yang ingin diruntuhkan. Dan aku lihat, tidak ada kemauan disana. Aku harap aku salah. Demi Tuhan aku berharap.
Ya, kalian benar. Aku memang tipe orang yang menomorsatukan teman. Aku tidak tau mengapa ada orang yang mengaggap bahwa ada hal lain yang lebih berharga dari seorang teman-kecuali Tuhan dan orang tua pastinya! jangan pernah bilang kalau ini semua karena aku tidak punya pacar sehingga aku tidak tau rasanya. aku tau, kutegaskan sekali lagi, AKU TAU. Apa kalian pernah membayangkan? Bagaimana seandainya-bukannya aku mendoakan, bukan sama sekali-dia berpisah dengan pacarnya atau kenyataan yang paling buruk adalah dicampakkan, siapa lagi yang dia cari kalau bukan teman? Orang tua? Apa kamu yakin?
Siapa yang menjadi tempatnya pulang?
Siapa yang akan mengisi waktu luang yang dulu diisi dengan bersama pacarnya?
Siapa yang menerima dia apa adanya?
Siapa? Aku bertanya pada kalian.
Tolong angkat tangan, bagi yang bisa melakukan itu semua sendirian. Aku acungi dua jempol. Tidak. Empat jempol sekaligus.
Kalian menyedihkan. Lebih menyedihkan dari pada aku. Kalian individualis, menurutku.
Apa kalian pernah memikirkan semua itu? apa kalain pernah berpikir betapa berharganya seorang teman, hah?
Aku tidak akan mati kalau tidak memiliki seorang pacar, tapi entah bagaimana aku menjalani hidup kalau aku tidak memiliki seorang teman di dunia ini.
Aku hanya ingin bilang itu saja.
Mungkin ini terlalu subjektif. Tapi inilah yang kurasakan.
Aku harap kalian kembali berpikir, mana yang lebih penting. Aku tidak meminta kalian memilih-aku juga tidak bisa-aku hanya minta kalian untuk memberikan porsi yang berbeda.
Kalian tanya jawabanku?
Bukankah seharusnya kalian sudah tau?
Selasa, 05 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pengikut
Arsip Blog
-
▼
2009
(48)
-
▼
Mei
(17)
- nostalgia aah,.
- i hate. .
- aku salah.
- mahasiswa psikologi semester banyak??
- kuliah perkembangan ga mandi, hhi.
- I hate Ramen . .
- "Saat Tambun Jadi LIfestyle"
- _bayar utang puasa_
- si gaptek berhasil. .
- Tempat les atau. . .
- Hepii Nu Year..!!
- huuueeek....
- Trip to Semarang . . !!!
- Sebenarnya, teater itu yang mana??
- The Truth about Forever. .
- Cokelat Roti, wkwkwk..
- dear my friends. . .
-
▼
Mei
(17)
Mengenai Saya
- ajeng ajah.
- Denpasar, Bali, Indonesia
- novelis beken n best seller. ada yang mau protes??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar