Rabu, 05 Januari 2011

aku tidak baik-baik saja. aku hancur.

Hei, Jabrik.

Hari ini aku ingin mengeluh. aku tau kamu tidak suka mendengar keluhan. maka dari itu aku memilih menulisnya dan tidak mengatakannya langsung padamu. yah, karna kamu juga tidak akan membacanya. kamu-benci-membaca.

Sampai kemarin aku masih bisa berkata bahwa aku baik-baik saja. bahkan ketika aku menetes kan dua buir air mata yang lepas dari kontrol ku. aku sungguh merasa aku akan baik-baik saja. setidaknya sampai tadi pagi. aku berusaha keras menahan bulir air mataku yang kesekian agar tidak menetes lagi. cukup sudah malam itu aku memastikan diri bahwa aku baik-baik saja, dan berjanji pada diriku sendiri untuk bersikap wajar didepan semua. aku yakin aku bisa.


tapi entah kenapa, ketika salah seorang bertanya padaku tentang keadaan ku, bulir air mataku yang kesekian tidak dapat ku tahan. aku tidak tau kenapa. aku segera menghapusnya dan berjanji pada diri ku sendiri bahwa itu adalah air mata terakhir untukmu. aku akan menyimpan air mata ini untuk orang lain yang lebih pantas menerimanya. aku tidak yakin aku bisa memegang kata-kata ku sendiri.

aku tidak tau bagaimana perasaanku sekarang. rasanya aneh. rasanya ada yang hilang. kosong. ini seperti mimpi. mimpi indah yang sedang ku nikmati tiba-tiba saja terusik dengan silaunya sinar matahari yang masuk ke kamarku lewat celah jendela. aku terbangun dan termenung ternyata itu semua hanya mimpi. mimpi indah yang hanya bisa aku simpan sendiri.

ini seperti mimpi. benar-benar seperti mimpi. kalau diperbolehkan, aku ingin mengulang semuanya dan menata hati ku dari awal seandainya aku tau akan berakhir seperti ini. ending yang sama sekali tidak aku harapkan dan tidak terbayang dalam otakku bahwa ini semua akan terjadi. ini lebih sakit dari yang ku kira. lebih dari yang dulu. lebih berkali-kali lipat.

aku tidak tau kenapa aku bisa menumpahkan tampungan air mataku dengan begitu deras. aku tidak tau dari mana asal nya air mata itu. air mata yang aku kira sudah mengering entah berapa lama. kini aku menumpahkan nya lagi dengan emosi yang kompleks. sangat kompleks. bahakan aku sendiri tidak dapat membacanya. aku hanya dapat merasakannya. aku sulit menggambarkannya padamu. semoga kamu paham maksudku.

aku menangis dalam diam. entah apa yang aku tangisi. mungkin aku menangisi perlakuanmu padaku, mungkin aku menangisi kebodohan ku mau bertahan sekian lama yang ternyata hanya seperti ini akhirnya. mungkin juga aku menangisi kamu yang tidak lagi ada di samping ku seperti dulu. atau bahkan aku menangis karena semua nya berakhir. aku tidak tau. mungkin juga semuanya.

aku gamang. aku bingung. aku tidak tau harus bagaimana sekarang. aku butuh pegangan. butuh sandaran. aku baru sadar, kaki ku gemetar saat mendengar kabar yang tidak ingin aku dengar hari itu. aku merasa ada sebagian dari diriku yang hilang. aku tidak berlebihan. sungguh. kalau kamu pernah kehilangan seseorang yang kamu sayangi, maka kamu akan tau bagaimana rasanya.

tolong, kalau kalian tau seseorang yang dapat menghapus memori, beri tau aku. aku sangat membutuhkannya. sejujurnya aku tidak mau menghapusnya, tapi aku juga tidak mampu kalau harus menyimpannya. aku butuh ruang untuk ku sendiri. tanpa ada seorangpun yang mengusik. aku butuh itu sekarang. terlalu banyak memori yang aku simpan di dalam otak. dan aku butuh ruang untuk memori indahku yang baru. aku mohon.

aku mohon.

aku tidak sanggup.

aku lelah.

aku ingin bermimpi sekali lagi. sekali lagi saja.
thursday, January, 6 2011
14.28

PS : semoga kamu tidak membacanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Mengenai Saya

Denpasar, Bali, Indonesia
novelis beken n best seller. ada yang mau protes??