Kamis, 22 September 2011
good bye brother...
Hal yang dulu pernah aku alami dan membuatku ketakutan akan mengalaminya lagi, justru sedang ku alami saat ini. Bisakah aku meminta agar ini tidak terjadi? Yah, tidak perlu di jawab. Aku tau tidak akan bisa.
Maaf.
Hanya itu kata yang sering keluar dari mulutku untuk menggambarkan perasaanku saat ini. Maaf, aku menyusahkan mu. Maaf, aku membuatmu bingung. Maaf, aku menjadikan hidupmu tidak nyaman untuk kamu jalani. Maaf, aku memilih untuk mengalah (lagi). Maaf, aku mengeluh padamu. Dan, maaf aku selalu menangis.
Terima Kasih.
Sebenarnya aku ingin mengatakan banyak terima kasih padamu. Tapi aku takut. Lagi-lagi aku merasa takut. Takut bahwa ucapan terima kasih menjadi sebuah simbol perpisahan. Terima kasih telah menjadi teman ceritaku, terima kasih telah menjadi seorang kakak yang baik, terima kasih telah mau menerimaku sebagai orang terdekatmu, terima kasih telah repot-repot memikirkanku, terima kasih telah berusaha menjada perasaanku, dan terima kasih telah bersikap baik terhadapku. Aku sangat menghargainya.
Bolehkah aku mengatakan sesuatu? Ya, tentu saja boleh. Siapa sih yang akan membacanya kecuali aku? Aku berharap kamu tidak membacanya. Tapi jauh didalam sini, aku ingin kamu membacanya. Aku egois kan? Maaf (lagi).
Aku takut. Takut kehilangan sseorang yang bisa aku andalkan. Takut ketika aku membutuhkan mu, ternyata kamu sudah tidak lagi berdiri dibelakangku. Takut ketika aku hanya berdiam diri melihatmu berjalan menjauh, kamu akan benar-benar pergi. Takut ketika aku ingin menangis, tidak ada lagi yang akan dengan suka rela mendengarkan suara tangisanku selama beberapa waktu kedepan. Takut ... terlalu banyak ketakutan yang aku rasakan. Aku rasa aku tidak akan sanggup menuliskannya semua disini. Semuanya berlomba untuk keluar dari otakku, berdesak-desakkan, membuatku tidak bisa memikirkan hal lain selain ini.
oke cukup. Aku terdengar begitu menyedihkan sekarang. Memang. Buat apa ditutup-tutupi? Terserah orang mau bilang apa. Aku bukan wonder woman yang bisa kuat menghadapi apapun. Sebodo amat kalo memang orang mengatakan aku menyedihkan.
Tulisan ini bukan buat seseorang yang aku sukai, bukan buat seorang pacar, bukan buat seorang teman.
Tulisan ini buat seseorang yang telah bersedia menjadi kakakku... :)
Selamat hari Jum'at :)
Selasa, 26 Juli 2011
that's what i feel ..
aku memperhatikan tingkah dua malaikat yang sedang saling tarik-menarik jubah. yang satu sesekali mengarahkan tongkat emas berkilauannya ke arah lawannya. yang satu lagi berusaha menarik lepas jubah lawannya sambil menangkis serangan-serangan yang ada. aku geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka. seharusnya yang mereka lakukan adalah menenangkanku yang sedang berkutat dengan pikiran-pikiranku saat ini. tapi yang mereka lalukan justru membuat pikiranku makin penuh dengan tingkah mereka.
hey, tolong. aku sudah mulai pusing dan sulit bernafas. berhentilah sebentar, dan bantu aku berpikir!
aku berhasil membuat mereka menoleh ke arahku. posisi mereka membuatku tidak nyaman melihatnya. kamu, jatuhkan tongkatmu sekarang. dan kamu, lepaskan tanganmu dari jubahnya. mereka berdua menurut. masing-masing melempar pandangan sengit sambil memberi isarat lewat mimik muka. sepertinya setelah ini, mereka berniat untuk meneruskannya.
duduk lah. aku ingin bercerita pada kalian. aku harap aku melakukan hal yang benar.
aku memulai dengan satu kalimat. apa yang harus aku lakukan?
mereka berdua saling pandang. aku balas menatap mereka bergantian. apa? kalian tau kan apa yang aku pikirkan? apa aku perlu menjabarkannya lagi? semua sudah jelas di mata kalian. sekarang bantulah aku berpikir, bagaimana seharusnya aku?
aku rasa kamu harus segera menjaga jarak dengannya. aku menatap malaikat 1 yang berbicara. aku diam. aku tau pasti akan ada kalimat seperti itu dari salah satu malaikat yang duduk di depanku sekarang. tapi..
aku tau, bukan itu yang kamu inginkan. pandangan ku beralih pada malaikat 2 yang sekarang menekuk kakinya di depan dada. dia memperhatikan lututnya yang sama sekali tidak menarik.
ya, aku terjebak pada dua pilihan. id ku bilang, aku ingin terus bersama dengannya. tapi superego ku bilang, jangan teruskan ini. apa kalian bisa memberi tauku hal yang belum aku tau? aku paham yang kalian katakan, sekarang tinggal bantu aku buat keputusan. itu saja. aku mohon.
mereka berdua diam. aku merasakan pipiku basah.
Sabtu, 07 Mei 2011
when we're younger :D
siapa yang tau kita akan bertemu siapa.
siapa yang tau kita akan tertawa bersama siapa.
siapa yang tau kita sebuah pertemuan akan menjadi sebuah persahabatan. . .
kemarin ga sengaja aku melihat album foto-soft copy-SMA. ternyata masa SMA ku udah berlalu 3 tahun yang lalu. padahal aku merasa baru saja meninggalkan bangku tempat aku dan tiga orang ini duduk dan menghabiskan masa remaja kita disana.
aku ga pernah memilih mereka buat jadi orang-orang yang aku percaya untuk mendengar segala ceritaku, menghapus air mataku, tertawa bersamaku dan memikul beban ku. begitu pula aku.
tangan yang pake jam itu, tangan nya Ade. dia dancer. keliatan kan? tangan nya keceng, karna sering ngedance.
yang pake jam-lebih mirip gelang-hijau itu, tangannya juli. dari kekernya aja udah keliatan kalo itu tangan atlit. tiap hari kerjaannya ngelempar bola ke dalem ring. gimana ga keker? :D.
yang megang tangan juli itu, tangannya wulan-nyem. keliatan tuh tangan ga pernah ngapa-ngapain. makanya melihara kuku mak lampir kayak gitu.
tangan yang kurus itu jelas tanganku. sampe nonjol-nonjol gitu tulangnya. kebanyakan nulis naskah dan kurang makan. alasan yang pertama ngaco. :D
tangan-tangan itu yang tidak sengaja 'terikat' satu sama lain. seperti gambar itu, seperti itulah kami. saling membutuhkan satu sama lain untuk menopang lainnya.
gambar ini fiktif kok. ini ga mungkin banget terjadi. kecuali waktu les.
Jumat, 22 April 2011
Dear Tuhan,
Tuhan, sejak kecil aku slalu di ajari untuk memanjatkan doa-doa ku padamu,
mereka semua bilang kalau Tuhan akan mengabulkan doa-doa ku bila aku menjadi anak baik..
Tuhan, apa di mata mu aku sudah menjadi anak yang baik? beri tau aku, karena aku tidak tau yang baik itu yang seperti apa bagi Mu..
Tuhan, jika aku sudah menjadi anak baik, beri tau aku. aku ingin memohon sesuatu padaMu untuk Kau kabulkan..
Tuhan, permohonan ku tidak banyak. hanya satu. aku harap Kau tidak keberatan untuk mengabulkannya..
Tuhan, andai surat ini bisa benar-benar sampai kepadamu, aku ingin kau mendengar doa ku ini..
aku hanya ingin bahagia. itu saja.
Sabtu, 26 Maret 2011
jangan sampai aku tersesat
aku tidak mau tersesat. kamu tidak perlu repot-repot menunjukkan jalan keluarnya. aku cuma butuh kamu jangan mengajakku ke tempat lain selain jalan yang ingin aku tuju. semenarik apapun tempat itu, abaikan aku dan pergilah sendiri. aku sedang sibuk mencari jalan keluar. di sini sangat gelap dan lembab, membuatku kesulitan bernapas. aku berharap aku bisa cepat keluar dari tempat ini.
jadi bisakah kamu bergeser sedikit dan memberiku jalan untuk meneruskan kembali pencarian jalan keluar dari tempat ini? baik, terima kasih.
hei, aku baru saja berlajan beberapa langkah, kenapa kamu menghadang ku lagi? kamu terus menceritakan betapa menariknya tempat yang kamu temukan. aku sudah mengatakan padamu untuk mengabaikan ku kan? aku tidak akan ikut kemana kamu pergi, sekalipun aku ingin. lihat, kamu bersayap dan aku tidak. kamu tau artinya? kita berbeda. ya, kita mungkin punya tujuan yang sama, tapi jalan yang kita lalui tidak akan sama. jadi tetaplah berjalan di jalanmu, dan aku juga akan tetap mencari jalan keluarku sendiri. paham? oke, terima kasih.
hah! kamu ini sebenarnya mendengarkan kata-kata ku atau tidak? kamu tidak lihat aku sedang berusaha keras membaca peta ini-karna aku buta arah mata angin. kamu selalu mengacaukan pikiranku saat aku berusaha mencari dimana sekarang aku berdiri. kamu bisa mencari orang lain untuk kamu ajak ke tempat yang kamu temukan itu. jangan berusaha membuatku berubah pikiran. aku sudah mencoba mencari jalan keluar ini terlalu jauh. akan sangat sia-sia jika aku ternyata memilih untuk mengikuti mu. pergilah! dan jangan kembali!
jangan sampai ketika aku menoleh ke belakang, aku menemukan sosok mu sedang berjalan di belakang ku. baiklah, aku rasa sebentar lagi aku akan menemukan jalan keluar dari tempat ini. aku sudah tidak kuat lagi, tempat ini begitu menyesakkan dan membuatku tidak nyaman. aku melihat setitik cahaya di depan. kecil sekali. tapi bagi ku itu sebuah mukjizat. hei, aku bisa menemukan jalan keluarnya walaupun membutuhkan waktu yang tidak sebentar! akan ku coba berlari untuk mencari titik terang yang lebih besar.
dan, astaga! bisa kah kau tidak menghalangi sinar itu?! aku memang memintamu untuk tidak mengikutiku di belakang, tapi bukan berarti kamu boleh menungguku di pintu keluar ini kan?!
analogi
Selasa, 22 Maret 2011
Past and present
aku selalu mendengarkan barisan lagu-lagu sedih yang menggambarkan bagaimana perasaanku, apa yang aku rasakan saat ini. aku selalu ingin menangis walaupun air mataku tidak lagi menetes. aku menangis dalam hati, kalau kamu mau tau. aku ke sana kemari mencari kesibukan, membuat mu tidak punya kesempatan untuk masuk ke dalam pikiranku walaupun aku ingin. bahkan ketika aku sudah berusaha mati-matian untuk itu, id ku masih saja tidak ingin kalah dan berontak untuk sedikit lagi mencicipi manis nya aku saat aku memikirkanmu.
ya, memang. aku begitu manis ketika dulu bersamamu. kamu tidak percaya?
aku menjadi begitu rajin membersihkan kos ku-karna kamu akan datang setiap hari ke sini,
aku memasak-ya Tuhan, bahkan ibuku sendiri bilang bahwa ketika mengandungku ia tidak mau menginjakkan kakinya di dapur,
aku penurut-siapapun tidak akan setuju jika melihat sikap ku yang sangat patuh,
aku sangat penyabar-semua orang yang menjadi temanku mengatakan bahwa aku emosional
aku tersenyum-kebanyakan orang akan menyarankan aku untuk lebih banyak tersenyum
dan masih banyak hal manis yang terjadi padaku saat aku bersama mu.
sedangkan saat ini, bagi ku ini titik paling menyedihkan dalam hidupku. aku bersahabat dengan lagu-lagu patah hati yang sekali dengarpun orang akan tau bahwa itu yang aku rasakan. sepertinya ada tulisan besar dan tebal di jidat ku 'AKU PATAH HATI'. bahkan saat menulis ini pun, aku merasa belum rela bahwa aku harus mencap diriku sedang patah hati. aku masih berharap bahwa semua ini mimpi, mimpi yang terlalu nyata untukku.
aku butuh kamu. aku cuma mau kamu. bukan yang lain. aku tau ini naif. tapi itu yang aku rasakan. aku paham bahwa aku tidak bisa terus begini. tapi kadang ada perasaan bahwa aku ingin menikmatinya sebentar lagi. sedikit lagi. sebelum aku benar-benar tidak akan merasakannya lagi. satu hal yang aku sesali. saat terkahir kali kita bertemu, aku tidak menyempatkan untuk mengingat semua yang ada pada mu. senyum mu, wajah sedih mu, rambut mu, setiap lekukan wajahmu, hangat tanganmu dan semua yang ada padamu. semuanya aku suka. sangat suka.
aku selalu bergelung untuk menghilangkan rasa ini, tapi aku justru makin tenggelam dan tidak bisa keluar. apa yang harus aku lakukan? di satu sisi aku tidak inign kamu menghilang dari pikiranku, di sisi lain aku ingin semuanya tidak usah pernah terjadi sekalian dalam hidupku. aku sangat tersiksa dengan perasaan ini, kalau kamu mau tau.
aku sangat tersiksa karna mu. kadang aku ingin kamu merasa bersalah seumur hidupmu karna melakukan ini padaku, aku ingin kamu ingat padaku. aku tidak tau lagi harus menuliskan apa sekarang. aku bingung. aku bingung apa saja yang aku rasakan. begitu banyak yang aku rasakan. kembalikan perasaanku 5 bulan yang lalu. kembalikan semuanya. aku ingin mengulangnya sekali lagi, dan sebisa mungkin aku merubah masa sekarang ini. aku tidak mau menjadi menyedihkan seperti sekarang ini.
aku tidak mau.
Sabtu, 12 Februari 2011
nasib sial (-_-")
Aku duduk sendirian sambil celingak-celinguk. Untuk kesekian kali nya aku melihat jam. Setengah 4 sore. Aku mendengus kesal. Kata mereka harus berada di depan Mirota Kampus jam setengah 3. Ini sih sudah lewat satu jam dari waktu yang di tentukan. Aku memperhatikan barang bawaan ku. Dua kardus, dua tas tangan, dan satu tas travel. Untuk ukuran bawaan satu orang, ini memang agak kelawatan. Habis mau bagaimana lagi, orang-orang rumah banyak titipannya.
Aku segera berdiri ketika melihat sebuah bis malam berwarna ungu melintas di depan ku. Akhirnya datang juga. Lho, lho. Kok berhenti nya jauh sekali? Ya ampun, aku harus membawa barang segini banyak sendirian ke
Dua tas tangan aku sampirkan di bahu kiri dan kanan, tas travel dan satu kardus yang lebih ringan kubawa dengan satu tangan. Kardus yang lebih berat kubawa dengan satu tangan. Duh, orang-orang memperhatikan ku. Aku merasa lebih mirip kuli panggul dari pada penumpang.
“Sini mbak, saya bantu,” kata kondektur bis itu begitu aku sampai disana.
Aku mencibir. “Kalau mau bantu dari
Aku tersenyum dan mengangguk ketika ibu itu menatapku. Berharap supaya dia merasa sedang menduduki kursi ku. Tapi dia malah balas tersenyum kemudian menatap kedepan. Aku mendengus. Aku duduk di sebelah nya. Siapa tau sebenarnya kursi nya yang ku duduki ini, jadi dia akan sadar kalau dia salah kursi.
“Ehem,” aku bedeham sambil melirik nya. Dia masih asik memperhatikan jalan. Ibu ini kayak nya pura-pura tidak tau deh. Ya sudah lah. Relakan saja. Sebenarnya aku lebih suka duduk didekat jendela, karena bisa tidur bersandar di jendela. Lagipula aku tidak akan terganggu kalau ada orang mau keluar masuk. Aku tidak suka tidur ku di ganggu. Dan kursi itu sudah sengaja ku pesan sebulan yang lalu agar tidak kehabisan.
Aku mengambil posisi nyaman untuk tidur. Semoga saja ibu ini tidak rewel dan mengajakku bicara. Aku paling tidak bisa tidak tidur didalam bis. Tiba-tiba aku mencium sesuatu. Hm, hm. Bau ini. Bau yang sangat ku benci. Minyak telon. Aku membuka mata dan melirik ke sebelah. Dan benar saja, ibu itu sedang menggosokan minyak ke sekitar dahi dan leher nya. Duh, ini yang aku takutkan kalau duduk dengan ibu-ibu tua. Bau nya khas bikin mulas.
“Mau gek?” kata nya sambil menyodorkan minyak itu.
Aku berkerut. “Tidak. Terima kasih.” Aku kembali memejamkan mata. Tahan saja, batinku. Baru aku menikmati detik-detik nyaman akan tertidur, ibu disebelahku bersuara lagi.
“Mau kemana gek?”
Mata ku masih terpejam. Di bicara pada ku? Kalau iya, aku pura-pura tidak dengar saja deh. Anggap saja aku sudah tidur. Tiba-tiba aku merasa lenganku disenggol. Sabar. Aku membuka mata dan tersenyum. Dia mengulangi pertanyaan nya.
“Saya ke Denpasar, Ibu kemana?” Tanya ku basa-basi.
“Tabanan,” aku mengangguk dan tersenyum. Dalam hati aku bersyukur dia akan turun lebih dulu nanti. Aku berpura-pura menguap lalu mengambil posisi tidur lagi. Berharap dia mengerti kalau aku tidak mau di ganggu. Tiba-tiba ibu itu bersendawa keras sekali. Dia tertawa sendiri. Mungkin menertawakan dirinya yang tidak bisa mengontrol sikap. Aku pura-pura tidak dengar saja. Aku
Dan ternyata perjalanan kali ini tidak seperti yang kuharapkan. Sepanjang perjalanan ibu itu terus mengoceh dengan logat
Rabu, 09 Februari 2011
Aku Jatuh Cinta
aku memang suka lagu ini. aku selalu berusaha menyanyikannya dengan baik, walaupun sampai sekarang belum bisa. aku hanya sekedar menyukai suara penyanyinya, liriknya, musiknya dan setiap bait yang ada di lagu ini. tapi, sejak 6 januari kemarin, aku untuk pertama kalinya-setelah beribu-ribu kali mendengarkan lagu ini-menangis mendengar lagu ini. sejak 6 januari, lagu ini seperti punya sosok di dalam nya. sosok yang bisa membuatku meneteskan air mata setiap mendengarnya.
baca lirik ini, jangan di nyanyikan. supaya kamu paham apa makna nya.
awalnya ku tak mengerti apa yang sedang ku rasakan
segalanya berubah dan rasa rindu itu pun ada
sejak kau hadir di setiap malam ditidurku
aku tau sesuatu sedang terjadi padaku
sudah sekian lama ku alami pedih putus cinta
dan mulai terbiasa hidup sendiri tanpa asmara
dan hadir mu membawa cinta sembuh kan lukaku
kau berbeda dari yang ku kira
aku jatuh cinta kepada dirinya
sungguh-sungguh cinta, oh apa adanya
tak pernah ku ragu namun tetap slalu menunggu
sungguh aku jatuh cinta kepadanya..
coba, coba dengarkan apa yang ingin aku katakan
yang selama ini sungguh telah lama ku pendam
aku tak percaya membuat ku tak berdaya
tuk ungkapkan apa yang ku rasa...
lagu ini sekarang punya sosok. aku tidak berharap sosok itu membaca post ini :)
Sabtu, 05 Februari 2011
rasa ini buat kamu
Hei, kamu yang selalu membuatku sesak dengan segala rasa rindu ini..
Hari ini aku kembali teringat akan kamu. Kamu yang selalu berusaha aku hapus dari memori ku. Kamu yang selalu membuat ku ingin meneriakkan kata-kata “aku rindu kamu”. Kamu yang sekarang mungkin sudah tidak lagi mengingatku sebagai orang yang dulu selalu kamu rindukan. Aku tersiksa dengan perasaan ini, kalau kamu mau tau.
Kamu yang membuat ku merasakan semua ini dan kamu juga yang membuat ku terpaksa melupakan perasaan yang sekarang tumbuh merambati seluruh organ tubuhku. Aku terikat. Terikat oleh perasaan yang menggerogoti otak dan seluruh syarafku ini.
Saat ini yang aku inginkan hanya satu. Aku ingin bertemu denganmu. Aku menginginkan hal itu sampai aku ingin mati rasanya. Dada ku bergemuruh dan mungkin akan meledak karena rasa rindu ini. Kamu sudah tidak merasakannya kan? Ya, aku tau. Tapi aku merasakannya. Merasakannya sampai aku tidak bisa merasakan hal lain selain merindukanmu.
Suatu waktu aku berpikir, apakah mungkin akan terjadi keajaiban kamu akan kembali padaku seperti dulu, melupakan seseorang yang sekarang berada di sampingmu. Tapi kemudian aku mengenyahkan pikiran jahat itu. Aku bukan orang yang seperti itu walaupun aku ingin. Aku merasa sakit ditinggalkan oleh mu, dan aku yakin dia juga akan sakit jika kamu meninggalkannya. Cukup satu orang saja yang merasakan ini. Jangan ada lagi.
Pagi ini aku menggeliat di kasurku, berusaha mengenyahkan perasaan yang setiap hari menyelinap masuk ke rongga dadaku dan membuatku sesak ingin berteriak. Apa kamu tau aku sangat tersiksa dengan perasaan ini setiap hari? Mungkin kamu sudah tidak punya lagi tempat untuk memikirkan apakah aku merasakan apapun padamu atau tidak. Kamu sudah terlalu sibuk dengan apa yang kamu miliki sekarang.
Mungkin tidak hanya aku yang berusaha melupakan, kamu pun pada awalnya mungkin akan sulit melupakan apa yang pernah kita jalani. Tapi kamu punya seseorang yang membantumu melupakanku. Sedangkan aku? Aku setiap hari menggeliat di kasur seorang diri tanpa ada yang membantuku mengenyahkanmu dari hati dan otakku. Aku kesulitan. Bisa bantu aku? Lakukan sesuatu yang dapat membuatku benci padamu. Jangan bersikap manis padaku. Jangan menelponku, jangan muncul di jejaring sosial ku, jangan menghubungiku, walaupun aku tau aku akan tersiksa setengah mati jika kamu benar-benar melakukannya.
Kamu tau? Sekarang aku sangat ingin menyentuhmu. Menggenggam tanganmu yang dulu selalu menggenggam tanganku, bersandar di punggungmu yang selalu bisa menenangkanku, menelusuri setiap lekuk wajahmu, mengingat setiap detail guratan diwajahmu, mengusap rambutmu yang jadi favoritku, mencubitmu dengan gemas seperti yang biasa aku lakukan dulu, dan aku ingin memelukmu, hal yang belum pernah aku lakukan karena tembok status yang belum sempat kita beri nama dulu. Dan sekarang tembok itu berlumut.
Kamu tau? Aku selalu merasa ada bongkahan batu di perutku setiap melihat mu bermesraan dengan dia yang sekarang berada di sampingmu. Aku merasa aku hancur setiap hari. Bahkan sebelum aku berhasil menyusunnya kembali, kamu sudah kembali menghancurkanku. Aku sayang kamu. Aku sangat menyayangimu. Sampai aku ingin mati rasanya menahan perasaan ini.
Apa kamu membaca suratku? Ya, semua surat yang kamu tanyakan kemarin memang untukmu. Semuanya tanpa kecuali. Andai kamu membacanya. Andai kamu tau apa yang aku rasakan. Dan aku berharap kamu bisa kembali padaku, terketuk hatimu bahwa kamu ternyata juga menyayangiku. Tapi itu tidak mungkinkan? Aku tau itu tidak mungkin. Tapi pikiran itu selalu meracuni otakku dan menumbuhkan harapan-harapan kosong di langit-langit kamarku.
Apa kamu tau? Bekas mu selalu ada dimana-mana. Di tempat-tempat yang pernah kita datangi, di kos ku, di setiap seluk beluk jalan yang pernah kita lewati dan kamu membekas di hatiku. Membekas seperti noda spidol di baju seragam. Tidak akan bisa dihilangkan kecuali dengan menggunting bagian itu atau membakarnya.
Aku selalu berusaha mencari sosok lain yang bisa membantuku menghapusmu dari memoriku, tapi aku tidak sanggup. Dan memang tidak ada yang sanggup menggantikanmu, apapun alasannya. Dan kelihatannya aku masih belum mau melupakanmu walaupun aku harus. Jadi apa yang harus aku lakukan? Apa? Beritahu aku, dan akan aku lakukan jika itu bisa membuat ku lebih baik. Aku sakit, sangat sakit. Aku sakit dengan semua yang aku rasakan padamu.
Semua lagu seolah membuntuti ku dan selalu meneriakkan namamu. Semua lagu selalu tentangmu. Selalu terkait kamu. Membuatku mau tidak mau mengingatmu. Aku merindukanmu, setengah mati merindukanmu. Aku hanya ingin kamu tau, karna memang tidak ada yang bisa aku lakukan lagi selain itu. Selain hanya sekedar memberitahumu.
Hari ini aku melakukan sesuatu yang selama sebulan ini aku tahan mati-matian, aku hindari mati-matian. Aku membuka album foto kita. Foto yang dulu selama tiga bulan selalu aku pandangi setiap hari, karena aku suka mengingatmu. Mengingatmu membuatku tersenyum dan bahagia. Sekarangpun aku tetap tersenyum, tapi tidak ada kebahagiaan disana. Hanya ada tetesan kesedihan, tangisan menyayat hati dan rasa sesak yang menyiksa. Aku mengingat-ingat apa yang aku rasakan dulu. Di setiap foto ada rasa yang sama. Sayang, rindu dan bahagia. Aku mencoba merasakannya kembali dan itu membuatku tersenyum. Sepersekian detik setelah tersenyum, aku segera menghapusnya. Aku tau itu hanya harapan kosong. Aku tidak boleh mengingatnya. Tapi aku sangat ingin. Melebihi apapun, kalau kamu tau.
Aku rela melihatmu berdua dengannya sekarang, asal aku bisa bertemu denganmu. Melihatmu, mengingatmu, dan menghirup oksigen yang sama dengamu. Aku bahagia. Tolong, bisakah kamu berkata ingin bertemu denganku sekali saja? Sekali saja dan aku ingin melakukan apa yang ingin aku lakukan padamu. Sekali saja.
Sudahlah, kertas ini tidak akan cukup untuk menggambarkan apa yang aku rasakan padamu. Terlalu banyak yang aku rasakan padamu. Dan itu akan terus menggerogotiku dan menyiksaku.
Aku sayang kamu.
Jelek mu-dulu.
Sabtu, 29 Januari 2011
cowok di kereta tadi malam
sejak tadi malam kamu membuat aku merasa di hidup seperti cerita dalam novel-novel roman atau komik-komik serial cantik. kisah-kisah yang terprediksi tapi tidak terbayangkan akan ku alami sepanjang malam kemarin membuat aku senyum-senyum sendiri. lucu. mungkin kalau aku tidak kehabisan tiket kereta ekomoni Jakarta-Jogja dan tiket kereta bisnis Jakarta-Jogja, aku ga bakal ketemu kamu. mungkin aku akan tetap pulang bareng sama ke empat temenku-cowok semua dan resek minta ampun-bukannya berada di sini, kereta bisnis Jakarta-Solo. sendirian. di sini kita bertemu kan?
waktu kamu datang sambil bertanya, "Ini 12C kan?" jujur saja aku gugup. karena yah, itu berarti aku akan duduk sebangku dengan cowok sepanjang malam. bukannya apa-apa, tapi semua temen yang pernah tidur bareng sama aku selalu komplain kalau tidurku kacau. berantakan, ngigau dan kaki kemana-mana. dan ternyata bener. mau aku jujur? sebenarnya tidurku di kereta itu tidak sepenuhnya tidur, aku masih setengah sadar. aku tidak akan bisa tidur nyenyak sementara disebelahku ada cowok yang insomnia berat dan tidak tidur sepanjang perjalanan. aku merasa tidurku akan diawasi setiap saat.
aku merasa kehabisan bahan obrolan dan memilih memaksakan diri untuk tidur demi menghindari salah tingkah akutku. tapi ternyata, pilihan untuk pura-pura tidur juga bukan ide bagus. aku tetap ketiduran beberapa kali kemudian setengah sadar, tapi tetap terpejam. demi menjaga salah tingkahku.
dan kamu yang mungkin terlalu baik pada orang yang baru dikenal-seperti aku-berbaik hati menyewakan bantal untuk aku-gadis yang kepalanya kejedot kaca kereta beberapa kali dalam satu menit. kamu juga berbaik hati menyelimuti aku-gadis yang kena kipas angin saja jadi ingusan-dengan jaket mu. jujur saja aku kaget, walapun dalam otakku sempat terbersit adegan seperti ini. seperti sinetron kan? tapi ternyata itu yang terjadi saat itu, dan aku sadar. tapi aku memilih untuk tetap tidur karna yah, aku akan salah tingkah ebrat jika di beri perlakukan seperti itu. dasar-anak-ingusan.
kamu tau tidak, gara-gara perlakuanmu, aku tidak bisa tidur tenang sepanjang perjalanan. aku beberapa kali jaket mu terjatuh, itu bukan ketidaksengajaan. mungkin yang terlihat adalah aku tidak sadar menggaruk-garuk kepala dan membuat jaket mu tersingkap kemudian jatuh. padahal kenyataannya aku sengaja mengangkat tangan untuk melepas jaketmu. aku-salah-tingkah. dan yang membuatku lebih salah tingkah lagi, ternyata kamu malah menyelimutiku kembali dengan baik hatinya!
beberapa kali ku coba jurus yang sama, ternyata tidak mempan. oke, baiklah aku menyerah.
aku mencoba tidur lebih nyenyak untuk melupakan salah tingkah ku. tapi ternyata gagal. bagaimana tidak? saat kepala ku terjatuh beberapa kali karena sudah benar-benar ngantuk, kamu justru menggeser duduk merapat padaku sehingga kepalaku bersandar di bahu mu. lihat? ini yang sering terjadi di sinetron kan? aku geli membayangkannya. dan saat itu aku binggung setengah mati harus bagaimana. aku tidak akan memilih untuk bangun dan kita sama-sama menyadari bahwa aku sedang bersandar di bahu mu. tidak akan. aku bisa mateng saat itu juga.
aku memilih untuk pura-pura terguncang saat kereta berguncang keras. kemudian dengan tidak kentara aku memindahkan kepalaku menjauhi bahu mu. aha! berhasil! aku memang jagoan. tapi ternyata ketidaksadaranku memang kebodohanku. adegan kedua terulang kembali. kepalu sudah ku pasang tegak agar tidak mengundang bahumu mendekat seperti magnet di kepalaku. tapi rupanya kamu cowok yang penuh inisiatif atau mungkin kamu bekas pemain sinetron. yang kamu lakukan bukannya menjauh dari kepalaku yang bisa jatuh kapan saja dan kemana saja, tapi kamu justru mendekat dan menggeser kepalaku sampai menyentuh bahumu! ya Tuhan! Menggeser! yang tadi menempel dengan ketidaksengajaan, sekarang kamu justru menempatkan kepalaku di bahumu! aku-salah-tingkah-berat!
bagaimana ini? bagaimana? kereta! berguncanglah yang keras! Gubrak! botol aqua menjatuhi pahaku. aku hampir mengaduh, untung tidak jadi. kalau tidak aku akan sadar dan makin salah tingkah. ayolah kereta, aku bilang jatuhkan kepalaku, bukan botol minuman ku! argh. oke berguncang, dan aku berpura menggeliat karena guncangan kereta, dan hap! aku menggeser kepala ke jendela. oke aman.
sampai detik itu.
aku hampir memekik ketika aku merasakan tanganmu mengusap kepalaku gemas. astaga! apakah itu tidak terlalu akrab untuk dua orang yang baru saja saling kenal, bahkan baru beberapa jam saja? tapi aku tidak serta merta bangun dan meneriakkan itu padamu. aku hanya menggeliat untuk menunjukkan padamu untuk tidak mengulangi perlakuanmu lagi. atau kalu tidak aku akan terbangun-akan mampus.
akhirnya setelah jurus pura-pura tidurku gagal menghindarkan ku dari salah tingkah-justru memancing perlakukan yang membuat ku salah tingkah-aku memutuskan untuk bangun atau ehm, maksudku pura-pura bangun. tenggorokan ku kering, ternyata bersandiwara itu melelahkan. dan kamu ternyata tidak kehabisan akal. kamu menawariku makan ini dan minum itu setiap ada pelayan restorasi lewat. hei, aku hanya ingin meneguk teh botolku untuk sekedar menjernihkan otakku kembali.
ternyata bangun dan menghadapi salah tingkah itu lebih baik, dari pada tidur dan membuatku makin salah tingkah. ngobrol, bercanda dan ketawa ketiwi. sampai akhirnya kamu mengatakan bahwa kamu mengambil gambarku ketika aku tidur!!
aku,
cewek gampang salah tingkah
Senja Utama, Jakarta-Solo 20:15 WIB
Minggu, 16 Januari 2011
J & J
kalau biasanya surat cinta isinya ungkapan perasaan seseorang ke orang yang disayang, hari ini aku ingin buat surat cinta untukmu yang isinya ungkapan kekesalanku padamu. ehm, yah, tidak sepenuhnya kesal. karena aku selalu senyum-senyum sendiri kalau aku mengingat tingkahmu. mungkin kamu tidak akan sadar kalau aku akan mengingat hal-hal kecil darimu yang bahkan kamu sendiri merasa hal itu tidak penting. mungkin tidak bagimu, tapi iya bagiku.
pertama, kamu selalu-walaupun aku sudah sering ngomel-menggelitiki lututku ketika kita berboncengan naik motor. dan aku akan selalu sigap menghindar dari kejahilan tangan kirimu yang bebas. kakiku akan selalu bergerak ototmatis menjauhi gerakan tanganmu yang mulai mencurigakan. bisa kamu bayangkan bagaimana bentukku ketika orang dibelakang kita melihatnya? aku duduk berboncengan dengan kaki mengepak-ngepak seperti sayap burung yang akan terbang. itu konyol tau!
kedua, kamu selalu mencuri-curi gambarku ketika aku sedang bengong. mengarahkan kamera ke arahku sambil pura-pura melamun. itu menyebalkan! apalagi kalau kamu berhasil mendapat gambarku yang sedang melongo parah dengan mulut terbuka! setelah itu kamu akan tertawa terbahak-bahak dan berkata tidak akan menghapus gambar itu, walaupun aku berteriak-teriak memintanya.
ketiga, kamu selalu terlambat setengah jam dari jam kamu mau menjemputku. s-e-l-a-l-u. dan heran nya aku selalu siap tepat waktu walaupun aku tau kebiasaan burukmu itu. jadi yang salah siapa? aku yang siapa tepat waktu walaupun tau kamu akan terlambat atau kamu yang selalu datang terlambat setengah jam walaupun tau aku selalu siap tepat waktu??
keempat, kamu selalu memaksaku menghabiskan makanan ku walaupun aku sudah mengaduh tidak kuat lagi memasukkan makanan itu ke dalam perutku. yah, mungkin ini memang salahku, tapi kamu tau tidak rasanya? rasanya aku justru ingin memuntahkan semua makanan itu kembali. aku merasa sangat bahagia ketika aku membalas perbuatanmu, nah, sekarang tau kan rasanya? haha. :p
kelima, menjitak kepalaku sesuka mu karna tau aku tidak berani membalas dengan alasan umurmu dua tahun lebih tua dariku. kejam. memangnya kalau aku lebih muda, kamu boleh menjitakku dan aku harus terima-terima saja, begitu. baru aku balas sekali jitak saja, kamu sudah ceramah soal umur. menyebalkan tau, tidak?
hoahm.. aku tidak tau lagi surat ini akan seberapa panjang jika aku teruskan hal-hal menyebalkan yang sering kamu lakukan. hei, Jabrik, sadar tidak kamu melakukan hal-hal yang aku sebutkan tadi? bagus, kalau kamu sadar. kalau tidak, mungkin sebaiknya aku menjejalimu dengan keju-makanan yang tidak kamu suka.
Hm, Jabrik. kamu tau? aku memang selalu merasa kesal ketika kamu melakukan hal-hal menyebalkan tadi. tapi rasa kesalku mungkin hanya seperseribu, sisanya aku senang bukan main. aneh ya? memang. tapi aku suka ketika aku tau semua tentang kamu. apapun itu. semenyebalkan apapun itu. seburuk apapun itu. mungkin akan naik beberapa persen lagi-rasa senangku-jika hanya aku yang tau hal-hal itu. aku merasa.. ehm, spesial. haha. aneh ya? tapi ini yang aku rasakan.
satu aja yang aku ingin kamu mengingatnya, seperti apapun kamu, bagaimanapun kamu, kamu adalah kamu. tidak ada yang berubah. aku tetap suka. karna yang aku suka adalah kamu yang seperti itu. kalau kamu merubahnya, maka mungkin kamu bukan Jabrik ku yang aku suka.
dari yang selalu menyukai rambut jabrik mu,
Jelek mu,
J & J
PS : aku tidak berharap kamu membacanya. ini akan kusimpan sampai aku bisa menunjukkannya padamu. :)
hari ini untuk mu
Hari ini aku memutuskan untuk mengawali hari ku dengan menulis sepucuk surat untukmu, seperti hari-hari sebelumnya. kamu tau apa yang sedang aku lakukan saat ini? aku sedang duduk dengan dagu bertopang pada lutut dan mencoba mencari inspirasi tentang kamu. aku selalu mendapat inspirasi dari sosok mu. entah apa dalam dirimu yang membuatku merasa bergolak dan merayu jemariku untuk menari-nari menumpahkan isi kepala ku ke dalam sebuah barisan kata-kata. aku duduk termangu menatap layar laptopku sambil menunggu barisan kata-kata berikutnya yang melintas di dalam kepalaku, menanti gilirannya.
ketika barisan kata-kata itu melintas di kepala ku, aku merasa pusing sejenak. seolah roh mu ikut melayang-layang di sana. aku merasakannya. bongkahan batu besar teronggok didalam perutku. dan sepertinya ia ingin menyeruak naik ke rongga dada ku. aku kesulitan bernafas. lagi. ini kurasakan setiap hari. hari yang memang selalu penuh tentang mu.
aku selalu tersenyum mengingat kalimat-kalimat yang pernah kamu ucapkan, aku ingat setiap guratan diwajahmu saat kamu tertawa, saat kamu murung, saat tingkah jahil mu muncul dan saat kamu menatap mataku. aku suka saat kamu menatap mataku. ada sengatan listrik yang kurasakan di ujung-ujung jariku. rasanya menggelitik sampai ke seluruh tubuh dan aku mendapati pipiku terasa tercubit. aku suka sensasi itu.
asal kamu tau, setiap hari ku selalu penuh dengan segala hal tentang mu. dan aku suka itu. aku suka ada kamu di hari-hariku. terima kasih telah membuat ku merasakan sengatan listrik yang ingin ku nikmati setiap saat.
aku suka :)
Jumat, 14 Januari 2011
aku kangen kamu
aku belum pernah mengucapkan kalimat itu secara langsung padamu dengan sungguh-sungguh. walaupun aku sungguh-sungguh merasakannya. sejak pertama kita kenal aku sudah sering mengatakan satu hal padamu. aku bukan tipe orang yang berterusterang. aku belum bisa mengatakan hal-hal semacam itu dengan gamblang di hadapanmu, menatap matamu. tapi satu yang kamu harus ingat, aku selalu menunjukkannya lewat perbuatan. perlakuan ku padamu. kamu tidak harus mendengarku mengatakannya, tapi lihatlah bahwa aku merasakannya.
aku selalu berusaha untuk mengatakannya padamu, tapi lidahku terasa kelu. apa kamu tau itu? aku selalu kesulitan bernafas ketika akan mengatakannya padamu. hanya sebuah pesan singkat tertulis yang bisa aku sampaikan. tapi pesan itu tertulis. kamu tidak bisa mendengar bagaimana gugup nya saat aku mengatakannya. kamu tidak bisa melihat wajahku yang tersipu saat mengucapkan kalimat singkat itu. kamu tidak bisa tertawa geli melihat ku salah tingkah, sepersekian detik setelah aku mengatakannya.
dan sekarang, saat aku merasa aku akan sanggup untuk mengatakannya padamu-karena aku sudah tidak kuat lagi memendamnya-kamu tidak bisa mendengarnya. kamu tidak memberiku cukup waktu untuk mengumpulkan kekuatanku sebentar saja. kamu terlanjur pergi. dan aku tidak sempat mengucapkannya.
aku menyesal belum sempat mengatakan kalimat itu dengan sungguh-sungguh padamu.
dengar, lihat dan rasakan dengan hati mu.
aku kangen kamu.
Surat Cinta Hari ke-2 #2 aku suka mengingatmu
Kamu tau apa yang aku rasakan saat ini? saat ini aku merasa sesak. sesak dengan segala rindu yang menggumpal di rongga dadaku. rindu yang ingin aku sampaikan padamu tapi aku tidak sanggup. rindu yang tiga bulan lalu masih terasa manis dan menggelitik, kini membuat ku sesak dan kesulitan bernafas. apakah kamu tau? jika aku berharap aku tau aku akan sakit. maka aku berusaha tak berharap, walaupun aku tau aku tidak bisa berhenti berharap tentangmu.
aku selalu menyanyikan lagu yang mengingatkanku padamu. aku selalu tersenyum saat mengingat saat-saat kita bersama. aku selalu tidak sengaja mengingatmu. aku berani sumpah. jangan salahkan aku jika bayanganmu selalu memohon ruang di otakku setiap hari, setiap jam, setiap menit dan kapanpun.
aku suka mengingatmu. sangat suka. walaupun aku merasa sesak.
dari ku, untuk mu
maaf aku selalu canggung untuk memulai sesuatu. aku hanya ingin menyampaikan apa yang aku rasakan hari ini padamu. seperti hari-hari sebelumnya dan akan sama untuk hari-hari ke depannya. aku harap.
aku ingin bercerita, kamu mau dengar?
pagi ini aku bangun sambil tersenyum. membayangkan mu berada di sisi ku mengelus rambut ku dan mengucapkan selamat pagi yang manis di telingaku. persis seperti dalam mimpiku. aku tersenyum dan membuka mata. dan ternyata kamu tidak ada. aku tersenyum lagi. kali ini senyum yang hanya aku yang tau apa artinya.
aku menarik lagi selimut sampai menutupi sebagian wajahku. berusaha kembali terlelap dan melanjutkan mimpi indahku tanpa harus ada yang mengusik. seperti sekarang, sinar matahari seolah tidak bersahabat padaku. ia menyeruak dari balik gorden kamar ku, mencoba menggodaku untuk tidak lagi bermimpi tentang mu.
aku tidak mau. tentu saja. karna hanya dalam mimpi aku dapat melihatmu bersikap manis padaku. hanya dalam mimpi aku bisa merasakan genggaman tangan mu yang besar. dan hanya dalam mimpi aku dapat merasakan hangatnya hembusan nafasmu di sisi kanan telingaku. dan itu manis buatku. sangat.
tapi seketika aku tersadar. hari ini matahari mengingatkan ku untuk bertemu denganmu. dengan mu yang nyata. yang setiap hari menarik bola mataku untuk mengikuti kemana gerak langkahmu. menertawai setiap tingkah mu yang selalu lucu di mataku. dan menangkap setiap tatapan mata mu yang menyiratkan pertanyaan "Siapa dia?" padaku. lalu aku akan menunduk atau melakukan sesuatu sambil menahan senyum tersipuku. aku suka itu.
aku akan selalu suka masa-masa itu.
dari ku, untuk mu.
hari ini kita akan bertemu.
Jumat, 07 Januari 2011
aku mohon datang lagi sesak ini
aku tidak mau terus seperti ini. kalau aku boleh jujur, aku ingin merasakan dua hal saja. satu, aku ingin semuanyaa tidak berakhir seperti ini atau ini sebaiknya jangan pernah terjadi. aku sakit. sakit. sakit. aku tidak ingin merasakan sakit ini. benar-benar tidak ingin. aku ingin mimpi ini ce[at berakhir dan aku kembali ke tiga bulan yang lalu sebelum semuanya di mulai. aku akan menata hati sejak awal. aku tidak akan menggantungkan harapan setinggi ini.
seharusnya aku belajar membaca lawan. seharusnya aku tau apa yang ia pikirkan. seharusnya aku tau aku tidak akan mendapatkan apa-apa selain sesak ini.
seharusnya aku tidak memulainya sejak awal.
tidak.
bukan aku yang memulai, tapi dia.
baru bangun tidur,
saturday, January, 8 2011
07.32
Kamis, 06 Januari 2011
jangan buat aku bimbang.
hari ini aku ingin menunjukkan sesuatu padamu. surat ini sudah aku tulis sejak beberapa minggu yang lalu. tepat satu haru setelah 'hari itu'. tapi surat ini hanya aku tulis sekedar untuk melegakan perasaan yang menyesakkanku. aku berharap dengan menulis apa yang aku rasa, maka sedikit demi sedikit gumpalan menyesakkan ini akan mencair.
dan hari ini, hujan berbisik padaku. "katakan saja apa yang kamu rasa, maka bulir-bulir ku akan melumuri setiap kata yang kamu ucapkan dan setiap bulir-bulirku terpercik kerasnya, permukaan bumi maka pesan yang kamu titipkan pada bulirku akan berbaur dengan bulir-bulir lainnya menjadi genangan di pinggir jalan. bukankah kamu paham, bahwa genangan air itu sebenarnya jangan dihindari karena akan ada orang lain yang melewatinya dan kamu tetap akan terpercik. jika kamu tidak punya pilihan lain selain melewatinya, maka berhati-hatilah agar kamu tidak terpercik. begitupula dengan perasaanmu, jangan menghindarinya dan berhati-hatilah jika kamu merasakannya.
dan ini pesan yang aku ingin sampaikan kepadamu, berminggu-minggu yang lalu.
"Ngerasa ada sesuatu yang hilang,"
sepotong kalimat itu sangat berpengaruh bagiku. bahkan sebelum kamu mengatakannya, aku telah lebih dulu merasakannya. ambilah sikap. jika kamu sudah memutuskan untuk mundur, maka mundurlah dengan teratur. lakukan dengan gentleman. kamu seorang yang sudah dewasa kan? jadi jangan goyah. juga jangan goyahkan aku dengan kalimat itu. aku mohon. aku sudah berusaha berenang ke seberang lautan, jadi jangan lagi berteriak memintaku menepi.
aku sudah berusaha menghargai apa yang kamu rasa, jadi tolong hargailah apa yang aku rasakan. jangan datang saat kamu butuh saja. karena aku butuh kamu setiap saat. hanya ada dua jalan. datanglah padaku setiap saat, atau jangan datang sama sekali. dan aku harap kamu memilih yang kedua. aku sudah menata ulang kembali apa yang kemarin hancur. aku tidak punya cadangan tenaga lagi untuk mengambil resiko akan hancur kedua kalinya. jadi lebih baik aku yang menjaga jarak.
tapi aku berterima kasih padamu. karna kamu, aku punya sosok inspirasi untuk menulis. karna kamu, aku bisa mengolah kata-kata sederhana menjadi sebuah rentetan kata-kata dari dalam hati yang tidak seorang pun bisa melukiskannya. terima kasih. terima kasih untuk semuanya. terima kasih untuk waktu yang kamu sisihkan untukku. terima kasih untuk mimpi indah selama tiga bulan yang lalu. terima kasih telah membuatku merasakannya. terima kasih telah mengijinkan aku masuk kedalam hidupmu walau hanya sesaat. terima kasih untuk semuanya.
aku tidak akan menangis dan menyesal mengapa semua itu berakhir, tapi aku akan tersenyum dan bahagia karena semua itu pernah terjadi dalam hidupku.
thursday, January, 6 2011
21.56
Rabu, 05 Januari 2011
aku tidak baik-baik saja. aku hancur.
Hari ini aku ingin mengeluh. aku tau kamu tidak suka mendengar keluhan. maka dari itu aku memilih menulisnya dan tidak mengatakannya langsung padamu. yah, karna kamu juga tidak akan membacanya. kamu-benci-membaca.
Sampai kemarin aku masih bisa berkata bahwa aku baik-baik saja. bahkan ketika aku menetes kan dua buir air mata yang lepas dari kontrol ku. aku sungguh merasa aku akan baik-baik saja. setidaknya sampai tadi pagi. aku berusaha keras menahan bulir air mataku yang kesekian agar tidak menetes lagi. cukup sudah malam itu aku memastikan diri bahwa aku baik-baik saja, dan berjanji pada diriku sendiri untuk bersikap wajar didepan semua. aku yakin aku bisa.
tapi entah kenapa, ketika salah seorang bertanya padaku tentang keadaan ku, bulir air mataku yang kesekian tidak dapat ku tahan. aku tidak tau kenapa. aku segera menghapusnya dan berjanji pada diri ku sendiri bahwa itu adalah air mata terakhir untukmu. aku akan menyimpan air mata ini untuk orang lain yang lebih pantas menerimanya. aku tidak yakin aku bisa memegang kata-kata ku sendiri.
aku tidak tau bagaimana perasaanku sekarang. rasanya aneh. rasanya ada yang hilang. kosong. ini seperti mimpi. mimpi indah yang sedang ku nikmati tiba-tiba saja terusik dengan silaunya sinar matahari yang masuk ke kamarku lewat celah jendela. aku terbangun dan termenung ternyata itu semua hanya mimpi. mimpi indah yang hanya bisa aku simpan sendiri.
ini seperti mimpi. benar-benar seperti mimpi. kalau diperbolehkan, aku ingin mengulang semuanya dan menata hati ku dari awal seandainya aku tau akan berakhir seperti ini. ending yang sama sekali tidak aku harapkan dan tidak terbayang dalam otakku bahwa ini semua akan terjadi. ini lebih sakit dari yang ku kira. lebih dari yang dulu. lebih berkali-kali lipat.
aku tidak tau kenapa aku bisa menumpahkan tampungan air mataku dengan begitu deras. aku tidak tau dari mana asal nya air mata itu. air mata yang aku kira sudah mengering entah berapa lama. kini aku menumpahkan nya lagi dengan emosi yang kompleks. sangat kompleks. bahakan aku sendiri tidak dapat membacanya. aku hanya dapat merasakannya. aku sulit menggambarkannya padamu. semoga kamu paham maksudku.
aku menangis dalam diam. entah apa yang aku tangisi. mungkin aku menangisi perlakuanmu padaku, mungkin aku menangisi kebodohan ku mau bertahan sekian lama yang ternyata hanya seperti ini akhirnya. mungkin juga aku menangisi kamu yang tidak lagi ada di samping ku seperti dulu. atau bahkan aku menangis karena semua nya berakhir. aku tidak tau. mungkin juga semuanya.
aku gamang. aku bingung. aku tidak tau harus bagaimana sekarang. aku butuh pegangan. butuh sandaran. aku baru sadar, kaki ku gemetar saat mendengar kabar yang tidak ingin aku dengar hari itu. aku merasa ada sebagian dari diriku yang hilang. aku tidak berlebihan. sungguh. kalau kamu pernah kehilangan seseorang yang kamu sayangi, maka kamu akan tau bagaimana rasanya.
tolong, kalau kalian tau seseorang yang dapat menghapus memori, beri tau aku. aku sangat membutuhkannya. sejujurnya aku tidak mau menghapusnya, tapi aku juga tidak mampu kalau harus menyimpannya. aku butuh ruang untuk ku sendiri. tanpa ada seorangpun yang mengusik. aku butuh itu sekarang. terlalu banyak memori yang aku simpan di dalam otak. dan aku butuh ruang untuk memori indahku yang baru. aku mohon.
aku mohon.
aku tidak sanggup.
aku lelah.
aku ingin bermimpi sekali lagi. sekali lagi saja.
thursday, January, 6 2011
14.28
PS : semoga kamu tidak membacanya.
Pengikut
Mengenai Saya
- ajeng ajah.
- Denpasar, Bali, Indonesia
- novelis beken n best seller. ada yang mau protes??